Selesai menjalani terapi dan dinyatakan sembuh. Pada tahun 2009, Andriansyah kembali ke Batam lagi untuk kembali mengadu nasib. Dirinya mendapat tawaran untuk bekerja di PT. Sanipak sebagai operator film produksi dengan gaji yang saat itu mencapai Rp. 960.000 perbulannya. Dengan gaji yang cukup besar kala itu, akhirnya setelah enam bulan bekerja di PT tersebut, Andriansyah dapat memebeli motor dengan sistem kredit.
“Bekerja di PT. Sanipak ini, barulah saya meraskan senang ya. Ada uang lemburnya, upah minimumnya juga lumayan besar waktu itu. Saya kirim uang ke kampung untuk orang tua dan saya akhirnya kredit motor Vega R. Disana saya bekerja sebagai Operator Film Produksi,” jelas pria berjenggot itu.
Kreditan motor belum selesai, masa kontrak Andriansyah di PT tesebut sudah berakhir dan tidak diperpanjang. Sehingga dirinya terpaksa kembali menganggur selama enam bulan dan membayar tagihan motornya dengan sisa uang yang ada di tabungannya. Sempat terbesit dibenaknya untuk menjual motor tersebut, namun niat tersebut urung dilakukannya karena ia masih memiliki sisa uang untuk melunasi motor tersebut.
Andriansyah kembali mendapatkan pekerjaan di PT. Indovision yang berlokasi di Sei Panas pada tahun 2010 selama satu tahun sebagai seorang sales. Andriansyah kembali merubah pekerjaannya pada tahun 2011. Dirinya bekerja di Yayasan Yatim Mandiri sebagai seorang staff fundraising (Penggalangan dana) selama empat tahun lamanya. Dengan lika liku rumitnya sebagai seorang penggalang dana, mulai dari ditolak secara kasar hingga terjatuh, tak menurunkan semangat Andriansyah untuk tetap bekerja secara sungguh-sungguh.
Dari sinilah, Andriansyah mulai memiliki niat untuk melanjutkan belajarnya dan berkuliah. Dirinya memutuskan untuk masuk ke Yayasan Mahad Zaid Bin Tsabit belajar bahasa Arab. Dirinya mengenyam pendidikan di Yayasan tersebut selama dua tahun (2011-2013), namun tidak sampai menyelasaikan pendidikannya.
“Pada tahun 2011 itu barulah saya ada niatan untuk kuliah. Jadi kuliah saya pertama saya di Batam itu di Yayasan Mahad Zaid Bin Tsabit yang berlokasi di Merapi Subur, Batu Aji. Saya belajar cuman sampai tahap Mustawa robik dan memilih untuk berhenti karena saya sudah tidak mampu lagi menghapal waktu itu,” tutur suami dari Nursalimah itu.
Tak terhenti sampai disitu, Andriansyah kembali mecari kampus sebagai tempatnya untuk kembali menuntut ilmu. Kampus Ibnu Sina merupakan tujuannya kala itu untuk melanjutkan pendidikan, namun dirinya terpaksa mengurungkan niatnya dan memilih kampus lain lantaran biaya kuliah persemester yang tergolong mahal dan tak cukup dari hasil gaji yang ia peroleh di Yayasan Yatim Mandiri tempat ia bekerja. Berjodohlah Andriansyah dengan STIDKI Al-Aziz pada tahun 2013 sebagai mahasiswa angkatan pertama dan menyelesaikan pendidikannya pada tahun 2017.
Tercatat, tahun 2018 hingga 2020, Andriansyah bekerja di Baznas (Badan Amil Zakat Nasional) di kota Batam pada divisi penghimpunan dana. Selama bekerja di Baznas, dirinya kerap berkontribuksi dalam kegiatan-kegiatan sosial yang menurutnya sangat berkesan. Ia pernah turun dan membantu kejadian bencana alam di Lombok, Palu, dan Banten.
Kini, ayah dari empat orang anak itu bekerja sebagai call center di SPAM (Sistem Penyediaan Air Minum) Batam. Dirinya yang kini juga tengah menyelasaikan pendidikan S2 nya di UNIBA (Universitas Batam) dengan jurusan Management yang ia mulai pada tahun 2019.
Andriansyah juga aktif mengikuti organisasi-organisasi kampus maupun luar kampus. Dirinya bergabung dalam organisasi LDMI HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) cabang batam sebagai seorang sekretaris, sekretaris DEMA (Dewan Mahasiswa), dan sekretaris DMI (Dewan Masjid Indonesia) Sei Beduk.
Riwayat Pendidikan:
- SD N 13 Kampung Baru, Tanjung Balai, Sumatera Utara
- MTS Tsanawiyah, YMPI Sei Tualang Raso, Tanjung Balai, Sumatera Utara
- MAN, Tanjung Balai, Sumatera Utara
- Yayasan Mahad Zaid Bin Tsabit, Batam
- STIDKI Al-Aziz, Batam
- UNIBA, Batam
Riwayat Pekerjaan:
- PT. Sanmina
- PT. Sanipak
- PT. Indovision
- Yayasan Yatim Mandiri
- Baznas Kepri
- SPAM Batam (Sekarang)
Riwayat Organisasi:
- Sekretaris LDMI HMI Cabang Batam
- DEMA
- Sekretaris DMI Sei Beduk
Ditulis Oleh: Juni Zarlina