Batam, owntalk.co.id – Badan Pengusahaan (BP) Batam menjawab persoalan isu banyaknya terjadi tumpang tindih lahan di kota Batam. Menurut BP, hal tersebut tidak pernah terjadi apabila pemilik lahan awal tetap menjalankan komitmen untuk melakukan pembangunan, Selasa (27/04/2021).
BP Batam menegaskan database seluruh proses terkait pengalokasian lahan di Batam masih berjalan. Walaupun, semua data masih disempurnakan.
Kepala BP Batam, Muhammad Rudi menuturkan, persoalan yang terjadi di tengah-tengah kota Batam Bukanlah tumpang tindih. Hal tersebut terjadi karena tidak komitmennya pemilik lahan dalam melakukan pembangunan.
“Munculnya Bahasa Tumpang tindih, tidak akan terjadi apabila pemilik lahan komitmen untuk melakukan pembangunan. Contohnya, ada perusahaan yang mengaku sudah mendapatkan pengalokasian lahan, namun lahannya dialokasikan kepihak lain. Hal tersebut terjadi karena perusahaan belum memiliki PL melainkan hanya berupa draft. Sebuah lahan dikatakan resmi telah disewa oleh investor apabila PL telah ditandatangani oleh BP batam, jika tidak maka belum sah,” ungkapnya
Lanjut Rudi, ada dua permasalahan alokasi lahan yang kerap disebut tumpang tindih. Pertama, adanya persoalan pembayaran 10% yang di batalkan karena tidak terjadinya pembangunan pada lahan tersebut. Selain itu, ada yang berakhir masa sewa lahannya.
“Ada sebuah perusahaan yang dibatalkan alokasi lahannya karena tidak dibangun-bangun. Maka lahan tersebut dialokasikan ke invesror lain,” jelasnya.
Rudi juga mengatakan, persoalan lahan tidur di sejumlah lokasi masih dalam tahap evaluasi. Lalu, untuk perizinan pihaknya meminta kepada penrusahaan untuk mencantumkan alamat secara detail agar dalam pelayanan tidak kesulitan mencari alamat perusahaan tersebut.
“Untuk perizinan tidaklah mudah karena kami melakukannya sesuai prosedur dan aturan yang ada. Kami juga meminta kepada perusahaan atau investor yang melakukan pengajuan sewa lahan agar memberikan alamat yang lengkap,” Tutupnya. (Haykal/*Adv)