Tanjung Balai, Owntalk.co.id – Saur On The Road (SOTR) yang biasa dilakukan pada bulan puasa setiap tahunnya, merupakan suatu kegiatan yang sangat tidak bermanfaat dan sangat meresahkan masyarakat Kota Tanjung Balai.
Kegiatan SOTR ini sama sekali tidak ada kaitannya dengan ibadah, bahkan hanya menimbulkan kebut-kebutan, ugal-ugalan, yang mengakibatkan suara knalpot yang berisik dan berpotensi timbulnya kerusuhan.
Selain berdampak mengganggu kenyamanan, kegiatan SOTR ini dinilai menimbulkan kerumunan yang berpotensi merebahnya penyebaran Covid-19 di Kota Tanjung Balai.
Seluruh tokoh agama dan tokoh masyarakat Kota Tanjung Balai sangat tidak setuju dan tidak mendukung kegiatan SOTR ini.
Baca Juga :
- GRIB Jaya Batam, FKPPI, Gagak Hitam dan Tokoh Masyarakat Dukung Penuh RUU TNI
- Korban Investasi Bodong Serahkan Bukti Laporan ke Polres Lingga, Desak Tanggung Jawab dari Pelaku, BNI, dan BNI Life
- Bupati Lingga, Ketua DPRD dan Sejumlah Kepala OPD Diduga Langgar Instruksi Presiden: Dinas Luar Negeri di Tengah Efisiensi Anggaran
Hal tersebut disampaikan Kapolres Tanjung Balai pada acara Kombur Kamtibmas beberapa hari yang lalu di Polres Tanjung Balai.
Menindaklanjuti hal itu, Kapolres Tanjung Balai, AKBP Putu Yudha Prawira telah memiliki strategi jitu dalam menyelesaikan permasalahan tersebut.
“Kami sudah membuat tim khusus untuk menindak kegiatan masyarakat yang berpotensi mengganggu ketentraman masyarakat lainnya dan berpotensi menimbulkan penyebaran Covid-19,” ucapnya melalui rilis, Senin (13/4/2021).
Ia juga mengatakan, akan menindak tegas masyarakat yang masih ingin menyalakan petasan, balap liar, knalpot blong dan berkerumun di masa bulan ramadan ini.
“Tadi pagi dini hari pukul 05.00 Wib, kita sudah menindak 44 kendaraan yang balap liar, ugal-ugalan dan menggunakan knalpot blong di Kota Tanjung Balai,” tegasnya.
Terakhir, ia menghimbau agar masyarakat Tanjung Balai dapat melakukan hal-hal yang bersifat positif selama bulan suci ramadan. (Bolon)