Indonesia Salah Satu Perlintasan Komunikasi Data Dunia

Kerja Sama 3 Pihak

Merujuk data-data di atas, wajar saja bila sejumlah pelaku usaha skala global melihatnya sebagai peluang bisnis masa depan mereka. Ini yang terjadi dengan kerja sama tiga pihak, yakni Facebook bersama PT Telekomunikasi Indonesia International (Telin) dan Keppel Midgard Holdings Pte Ltd, yang menggelar sistem komunikasi kabel bawah laut di Indonesia.

Dalam siaran persnya belum lama ini, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk melalui anak perusahaannya, Telin, bersama Keppel Midgard Holdings Pte Ltd (KMH) dan anak perusahaan Facebook Inc (Facebook) telah mengumumkan penandatanganan perjanjian pembangunan bersama dalam kepemilikan dan pengembangan sistem komunikasi kabel bawah laut (SKKL) Bifrost. Bifrost merupakan sistem kabel bawah laut pertama di dunia yang langsung menghubungkan Singapura dengan Pantai Barat Amerika Utara. Jaringan SKKL ini akan melewati Laut Jawa dan Laut Sulawesi.

Telin dan para mitranya menargetkan pembangunan SKKL Bifrost selesai pada awal 2024 dengan panjang lebih dari 15.000 km. Saat beroperasi penuh, infrastruktur itu akan menjadi kabel transmisi berkapasitas terbesar yang melintas Samudra Pasifik.

Telin, KMH, dan Facebook bersama-sama telah menunjuk Alcatel Submarine Networks (ASN) dalam penggelaran sistem kabel bawah laut. Presiden ASN Alain Biston mengatakan saat ini terjadi lonjakan permintaan bandwidth data global secara signifikan, yang tidak pernah terjadi sebelumnya.

Saat beroperasi penuh, infrastruktur itu akan menjadi kabel transmisi berkapasitas terbesar yang melintasi Samudra Pasifik. “Kolaborasi dalam SKKL Bifrost akan memenuhi kebutuhan internet yang sangat besar dari Indonesia ke dunia dan sebaliknya,” ujar CEO Telin Sukardi Silalahi dalam siaran persnya, Selasa (30/3/2021). Sementara itu, CEO Keppel T&T Thomas Pang menyambut gembira kerja sama tiga pihak tersebut untuk proyek SKKL Bifrost. Hal senada juga dikemukakan Vice President Network Facebook Kevin Salvadori.

Proyek SKKL Bifrost memang untuk memenuhi kebutuhan pasar Internet Asia, termasuk Indonesia. Laporan Cisco Annual Internet Report (2018—2023) memperkirakan, di kawasan Asia Pasifik, jumlah pengguna internet akan mencapai 3,1 miliar pengguna pada 2023, dari 2,1 miliar pengguna pada 2018. Berdasarkan informasi, SKKL tersebut akan mendarat di empat titik. Menariknya, tiga dari empat titik tersebut berada di Indonesia bagian Timur yaitu Papua, Manado dan Kupang. Satu lagi berada di Batam.

Exit mobile version