Opini  

Kehendak Untuk Berkuasa, Sebuah Catatan Atas Dualisme Kepengurusan HMI Cabang Batam

Dualisme HMI
Abdul Salam Ahmad (Pengurus KNPI Batam)

Oleh : Abdul Salam Ahmad (Pengurus KNPI Batam)

Menurut perhitungan gerak edar matahari, usia HMI memasuki Umur 74 Tahun. Usia yang cukup tua sebagai sebuah organisasi Mahasiswa. Dengan umur itu, tentu tidak bisa dipungkiri HMI telah mempengaruhi bangsa ini. Segudang cerita suka duka telah digoreskan oleh kader HMI untuk memperbaiki negeri tercinta. Begitu pun dengan HMI Cabang Batam, telah banyak kader HMI yang ikut Andil dalam memajukan Kota Batam tercinta ini.

Milad HMI & Kongres HMI di Surabaya, harus dijadikan momentum HMI Cabang Batam (Masing-Masing Kubu) Untuk merefleksi & mengevaluasi atas perjalanan yang telah dilalui bahwa HMI pada tingkat Cabang sampai pada tingkat komisariat tidak memiki strategi yang terukur & terarah dalam mengimplementasikan usaha-usaha untuk mewujudkan 5 Kualitas Insan Cita. Sehingga kehadirannya tidak dirasakan oleh Masyarakat. Telah terjadi kegagapan intelektual dalam menangkap tantangan & perkembangan zaman sehingga HMI khususnya Cab. Batam tidak mampu untuk memaksimalkan peran & fungsinya dalam memberikan jawaban-jabawan yang solutif atas berbagai persoalan yang melanda umat & bangsa saat ini. HMI terlalu disibukan dengan berbagai persoalan internal (Perebutan Kekuasaan) sehingga energinya habis hanya untuk politik praktis.

Orientasi & eksistensi HMI Cab. Batam kian hari mengalami kerapuhan nilai, marwah keumatan & kebangsaan seakan hanya narasi jargon semata. Cak Nur dalam sebuah kesempatan mengatakan bahwa “ternyata pengkaderan HMI tidak semuanya membuahkan hasil yang baik”. Pernyataan inj direspon serius oleh Almarhum Agussalim Sitompul (Baca; 44 indikator kemunduran HMI).

Baca Juga :

Berangkat dari persoalan diataslah HMI Cab. Batam kini dipandang sebagai organisasi yang hanya bisa menciptakan & melahirkan kader-kader oportunis yang hanya memiliki hasrat untuk berkuasa dengan mengedepankan persoalan kultur, gerbong, bahkan primordialisme sehingga HMI kini mengalami distorsi terhadap khitah & platform sebagai organisasi perjuangan & menjalani situasi paradoks. Untuk itulah HMI Harus banyak berbenah dalan segala aspek serta berpacu pada lembaran historis perjuangan pendirian HMI pada umumnya & berguru pada pengalaman napak tilas awal mula perjuangan Kakanda Akhirman dkk. dalam mendirikan HMI Cabang Batam khususnya sehingga HMI Cab. Batam bisa menjadi rol model masyarakat batam sebagaimana ulasan Jendral Sudirman bahwa HMI bukan hanya sekedar organisasi Himpunan Mahasiswa Islam namun, HMI adalah harapan masyarakat Indonesia.

Baca Halaman Selanjutnya…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *