Jakarta, Owntalk.co.id – Peristiwa Isra Mi’raj adalah peristiwa penting dalam sejarah Islam yang mengisahkan perjalanan Nabi Muhammad SAW.
Peristiwa ini diperingati sebagai perjalanan suci Rasulullah sekaligus tanda kekuasaan Allah SWT.
Isra adalah perjalanan Rasulullah dari Masjidil Haram menuju Masjidil Aqsa, sedangkan Miraj adalah perjalanan beliau dari Masjidil Aqsa menuju Sidratul Muntaha.
Peristiwa Isra Miraj terjadi setelah dua orang yang paling Rasulullah cintai meninggal dunia. Kedua orang tersebut adalah paman Rasul yang bernama Abu Thalib dan istri Rasul yang bernama Siti Khadijah.
Isra Mi’raj adalah perjalanan spiritual untuk bertemu langsung dengan Allah SWT dan melihat singgasana-Nya. Maka sebelum melakukannya, ada rangkaian spiritual yang harus dilalui Rasulullah lebih dulu.
“Maha-Suci Dia yang menjalankan hamba-Nya pada malam hari dari Masjid Suci ke Masjid yang jauh, yang sekelilingnya Kami berkahi, Kami perlihatkan kepadanya sebagai pertanda Kami. Sesungguhnya Dia Yang Maha Mendengar, Yang Maha-Melihat.” (QS 17:1)
Ritual spiritual dimulai ketika Malaikat Jibril, Mikail, dan Israfil turun ke bumi, menghampiri Rasulullah SAW di suatu malam. Dengan secepat kilat mereka membawa Rasulullah ke sumur zamzam di Mekah.
Kemudian mereka memperlakukan Rasulullah dengan lembut dan meminta izin kepada beliau untuk membelah dadanya. Selanjutnya Jibril membasuh hati Rasulullah dengan air zamzam.
Jibril mengeluarkan wadah berisi iman dan hikmah. Ia menuangkan seluruh isi dalam wadah tersebut ke hati Nabi, sehingga ilmu hikmah, ilmu yakin, dan Islam telah mengkristal dengan hati Rasulullah.
Persiapan sudah selesai, selanjutnya Rasulullah dibawa oleh Para Malaikat menuju Sidratul Muntaha menggunakan kendaraan bernama buroq.
Seekor binatang putih bertubuh lebih besar dari keledai dan lebih kecil dari bagal, dengan dua sayap di antara kedua kakinya.
Baca Juga :
- Sepiak Belitung Sukses Bersama PT Timah Tbk
- Isrock Meminta Masyarakat Tidak Golput, Coblos Nomor Urut 1
- Warga Telaga Baru Siap Menangkan Paslon Isrock
Kemudian Rasulullah pun pergi meninggalkan Mekah. Selama perjalanan, beliau singgah ke beberapa tempat yang tidak pernah di lihat sebelumnya.
Setiap tempat yang beliau singgahi di jelaskan nilai-nilai historisnya oleh Jibril. Rasulullah pun di perkenankan melakukan salat sunnah dua rakaat di masing-masing tempat.
Baca Halaman Selanjutnya…
Perjalanan Miraj Rasulullah