Berita  

Mantan Kapolresta Barelang Ini Siap Pasang Badan Lindungi Novel Baswedan

berita terkini batam
Deputi Penindakan KPK, Irjen Karyoto. (Foto: Owntalk)

Jakarta, Owntalk.co.id – Mantan Kapolresta Barelang (2012) yang kini menjabat sebagai Deputi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Irjen Karyoto mengaku siap pasang badan untuk melindungi Novel Baswedan.

Sejumlah Pemuda Pelajar dan Mahasiswa Mitra Kamtibmas (PPMK) lantas melaporkan Novel atas ciutan nya di twiter tentang kematian ustadz Maheer saat menjadi tahanan kepolisian.

PPMK itu lantas menuding Novel telah menyebarkan berita bohong (hoax) dan telah membuat kegaduhan ketengah masyarakat.

Menanggapi itu, Jenderal bintang dua, Irjen Karyoto siap pasang badan untuk penyidik senior KPK Novel.

“Prinsipnya Novel adalah anggota saya. Apa pun yang terjadi, saya wajib membantu,” kata Karyoto di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Selasa, (16/2/2021).

Alumnus Akpol 1990 itu meminta rekan-rekannya di kepolisian untuk bijak melihat laporan dari Pemuda Pelajar dan Mahasiswa Mitra Kamtibmas (PPMK) terhadap Novel atas pendapatnya di Twitter.

“Tapi paling tidak saya selaku atasan di sini mengharapkan bahwa polisi betul-betul bijak memaknai pelaporan itu,” ujar Karyoto

Kronologis Pelaporan Novel Baswedan

Sebelumnya, Sejumlah orang melaporkan Penyidik KPK Novel ke Bareskrim Polri oleh Wakil Ketua Umum DPP PPMK Joko Priyoski.

Oleh karena itu, Joko mempermasalahkan terkait cuitan dalam akun Twitter Novel, dalam kicauannya Novel mempertanyakan terkait wafatnya Ustadz Maaher At Thuwailibi di dalam tahanan.

“Innalillahi Wainnailaihi Rojiun Ustadz Maaher meninggal di rutan Polri. Pdhl kasusnya penghinaan, ditahan, lalu sakit. Org sakit, kenapa dipaksakan ditahan? Aparat jgn keterlaluanlah.. Apalagi dgn Ustadz. Ini bukan sepele lho..” tulis Novel dalam Cuitannya

Selanjutnya, Novel menyatakan bahwa yang ia sampaikan di akun Twitter mengenai meninggalnya Ustadz Maaher adalah bentuk kepedulian terhadap rasa kemanusiaan. Setelah itu, Ia mengatakan pernyataan nya dalam Twitter hanya mempertanyakan kenapa ada tahanan kasus penghinaan yang meninggal di dalam tahanan.

Jadi, Kicauan Novel dalam Twitter @nazaqishta terkait kematian Ustadz Maaher di Rutan Salemba menurut Joko telah menimbulkan kegaduhan.

“Dalan cuitan Twitter tersebut yang unggahnya dan viral tersebut, Novel menyampaikan ujaran provokasi yang telah menimbulkan kegaduhan di publik.” ungkap Joko. (Ack)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *