Antara Jahanam dan Jannah
Keluhan masa adalah berlalu
Keluhan hidup adalah tuntutan
Dan keluhanku adalah rindu
Maka igaukanlah pada riuh angin
Ia akan papahkan seluruh ruas jagat
Sampai ke kasau-kasau rasa yang tak nampak
Namun ruamnya terasa menyeka
Walau tak singgah, kian dimamah semu
Awan kelam bukan berarti cemburu
Gerimis bukan berarti menangis tersedu
Petang bukan berarti malam tak berlalu
Senja memerah bukan tempatmu berhenti menapak
Malam bukan tempat berkisah sesak lalu memaki sepi
Gemuruh tempatmu untuk merayu
Hujan tempatmu untuk tadah berdoa
Petang senja tempatmu membersih
Malam tempatmu memahat tafakur
Bibir berucap
Telunjuk bertasbih
Hati berharap
Kini igauku tak lagi memburu
Ku biarkan jahanam dan jannah berseteru
untuk memperebutkan aku
Muhammad Sabri, Tanjungpinang 20 Juni 2020