Pria Bangladesh Ini Nekat Bunuh WNI di Singapura

berita terkini batam
(Foto: Owntalk)

Jakarta, Owntalk.co.id – Karena Persoalan Asmara Pria Asal Bangladesh ini nekat bunuh pacarnya yang merupakan Warga Negara Indonesia (WNI), Senin (14/12/2020).

Pekerja Bangladesh tersebut menghabisi nyawa pacarnya di sebuah hotel kwasan Geylang, dua tahun lalu. Perbuatannya di ketahui oleh pihak berwajib Pelaku dijatuhi hukuman mati

Ahmed Salim (31), dihukum karena membunuh kekasihnya selama enam tahun di Golden Dragon Hotel pada 30 Desember 2018. Alasan asmara menjadi pemicu pembunuhan tersebut, Selain itu karena korban telah menolak meninggalkan pria lain demi Ahmed, namun pelaku yang juga bertunangan dengan wanita lain pada saat itu, pertama kali mencekik NWS, warga negara Indonesia berusia 34 tahun dengan handuk. Dia kemudian mengikatkan tali di lehernya dengan beberapa simpul dan memutar kepalanya dengan paksa.

Setelah itu pelaku mencuri barang berharga dan meninggalkan tubuh tak bernyawa NWS, setelah itu jasad korban ditemukan oleh resepsionis malam hari setelah kejadian, lalu dilakukan Autopsi oleh pihak bereajib dan di temukan penyebab kematian karena pencekikan dan cedera tulang belakang leher.

Komisaris Yudisial Mavis Chionh, menuturkan, pihaknya menemukan bukti bahwa tindakannya sebelum, selama, dan setelah pembunuhan, pelaku melakukannya seperti sudah di rencanakan

“Kami menemukan petunjuk bahwa pembunuhan ini sudah di rencanakan dengan matang, perencanaan yang meyakinkan, dan pelaksanaan metodis. Lalu Mengenai totalitas bukti. Saya menemukan bahwa terdakwa telah memutuskan bahkan sebelum 30 Desember 2018, bahwa dia akan membunuh korban selama dia menolak untuk meninggalkan pacar barunya dan kembali bersamanya,” ungkapnya.

Sementara itu, Hakim menolak pembelaan sebagian dari tindakan kejam Ahmed, pengadilan menilai pembelaan itu provokatif.

Ahmed mengatakan, korban telah mempermalukannya dengan perkataan, Dia lebih baik dari Kamu, dia lebih baik daripada Kamu di hotel, dia lebih baik di tempat tidur, dia lebih baik secara finansial. Jika Kamu tidak percaya, minggu depan aku akan pergi bersamanya, kami akan membuat video dan menunjukkannya padamu.

Atas keterangan Ahmed, Hakim menemukan bahwa korban tidak mengucapkan kata-kata yang memalukan. Sebab Ahmed tidak menyebutkan kata-kata ini dalam beberapa pernyataan polisi dan dalam wawancaranya dengan psikiater Institute of Mental Health (IMH).

Tuduhan itu muncul hanya satu setengah tahun setelah insiden itu, ketika Ahmed memberikan laporannya tentang kejadian tersebut kepada psikiater pembela.

“Saya menemukan penjelasannya atas kegagalannya menyebutkan kata-kata yang memalukan dan pernyataan polisi dan kepada (psikiater IMH) tidak masuk akal, Saya setuju dengan penuntutan bahwa cerita terdakwa tentang kata-kata yang memalukan persis seperti itu, tidak lebih sebuah cerita” Jelas Hakim.

hakim mengatakan bahwa ini adalah pembunuhan yang direncanakan, dengan Ahmed menyimpan tali di celananya dan membawanya ke hotel dan membersihkan rekening banknya sebelumnya.

(Haykal)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *