Jakarta, Owntalk.co.id – Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) menyebut, sebanyak enam orang tewas selama uji coba vaksin virus corona yang diproduksi oleh perusahaan farmasi Amerika “Pfizer” dan perusahaan “BioNTech” Jerman, Jumat (11/12).
Melansir Egypt Independent, dalam pernyataan yang dirilis oleh saluran AS Al-Hurra, FDA mengonfirmasi bahwa di antara yang meninggal ada peserta yang mengalami obesitas dan menderita arteriosklerosis dan meninggal tiga hari setelah mendapat dosis pertama vaksin.
FDA menambah, bahwa dua partisipan meninggal karena serangan jantung atau stroke, dan penyebab kematian dua lainnya masih diperiksa.
“Dari enam orang mati, tiga berusia di atas 55 tahun,” FDA menjelaskan, Menurut situs web Pfizer, Tahap Tiga uji klinis melibatkan total 43.538 peserta.
FDA sebelumnya mengonfirmasi tingkat kemanjuran 95 persen vaksin, dan dokumen pendukung telah membuktikan bahwa obat tersebut aman dan dapat digunakan untuk situasi darurat.
Perusahaan bioteknologi Amerika Moderna mengatakan pada bulan Desember bahwa mereka telah mengajukan permintaan kepada FDA untuk mendapatkan izin penggunaan darurat vaksinnya, kurang dari setahun setelah memulai uji klinis.
Moderna adalah perusahaan kedua yang meminta persetujuan darurat dari FDA, hanya dua minggu setelah Pfizer dan BioNTech.
Moderna sebelumnya mengumumkan bahwa vaksinnya melawan virus corona 100 persen efektif melawan kasus virus yang parah dalam lompatan signifikan dari pengembangan vaksin Covid-19.
Moderna bergabung dengan Pfizer / BioNTech, Russsia’s Sputnik V, dan Oxford / AstraZeneca sebagai produsen vaksin virus corona tersukses di dunia saat ini.
(Unyil)