Kisah Dinda, Terapis Muda Terjebak Prostitusi di Rumah Pijat

berita terkini batam
Dinda berpakaian Hitam saat berbicara dengan (Foto: Owntalk)

Tempat Dinda bekerja adalah tempat pijat yang melarang adanya praktik prostitusi dalam bentuk apa pun. Di dalam ruang pijat ditempel tulisan agar tidak ada yang berbuat mesum dan, jika ketahuan, maka di luar tanggung jawab perusahaan tersebut.

Meski demikian, Rini mengaku menemukan hal berbeda. Semua rekan sesama terapis menuturkan bahwa mereka bisa memberikan servis lebih kepada pelanggan yang memintanya. Servis itu pun dipatok dengan harga yang bervariasi, yaitu pada kisaran Rp 600.000 sampai Rp800.000.

Para terapis senior di sana mengajarkan kepada Dinda bahwa dengan melakukan hal tersebut, penghasilan mereka bisa lebih banyak. Sebab, kontrak kerja dan sistem penggajian untuk terapis di sana dinilai tidak mencukupi kebutuhan sehari-hari.

Baca Juga :
[Berita Video] Video Tik Tok HH Mendadak Viral Sejak Dirinya Terlibat Kasus Prostitusi Artis

“Kita digaji berdasarkan berapa banyak tamu kita. Jadi kalau ada tamu, mereka bisa pilih kita lewat foto di buku. Dari satu tamu, kita dapat antara Rp 15.000 sampai Rp 20.000. Kalau enggak ada tamu, ya nasib, enggak dapat apa-apa,” jelas Dinda

Hal itulah yang melatarbelakangi para terapis untuk melakukan praktik prostitusi terselubung. Menurut Dinda, seharusnya pengelola tempat pijat sudah tahu soal praktik prostitusi yang dilakukan hampir tiap hari itu, tetapi mereka menutup mata.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *