Batam, Owntalk.co.id – Banyaknya aduan masyarakat beberapa hari ini yang mengeluhkan kelangkaan Bahan Bakar Minyak Premium dan Pertalite di SPBU Kota Batam membuat Ketua Komisi II DPRD Kota Batam Angkat bicara, Kamis (05/11).
Pasalnya akibat kelangkaan BBM terjadi antrian panjang di beberapa SPBU, Selain itu dampaknya juga bisa membuat investasi di Kota Batam terganggu.
Ketua Komisi II DPRD Kota Batam Edward Brando, Menuturkan, pihaknya melihat berbagai keluhan dari Masyarakat terkait kelangkaan BBM jenis Premium dan Pertalite di berbagai SPBU Kota Batam.
“Kami telah mendengar aduan dari masyarakat terkait kelangkaan Pertalite dan Premium saat ini, ada apa dengan Pertamina,” ungkapnya kepada media.
Edward juga memaparkan, akibat kelangkaan tersebut terjadi antrian panjang yang mengganggu arus lalu lintas.
“Kenapa bisa terjadi antrian panjang diseluruh SPBU di Batam. Ada apa ini? Kemana perginya Pertamina dan Disperindag Kota Batam,” ujar Edward kesal.
Dikatakannya, pihak Pertamina telah berkali-kali mengatakan bahwasannya ketersediaan bahan bakar minyak untuk wilayah Batam cukup hingga akhir tahun. Yang artinya, di dalam kuota setahun tersebut dibagi selama dua belas bulan. Suplai bbm akan cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Kota Batam.
“Nah, apa yang dikatakan oleh Pertamina itu tidaklah benar. Hari ini kita lihat bersama-sama kelangkaan itu memang benar-benar terjadi. Jangan nanti Pertamina bilang itu adalah hoaks,” imbuh politisi dari Partai Amanah Nasional (PAN) Kota Batam.
Lanjut Edward, kelangkaan BBM hanya terjadi di Kota Batam saja, sementara di daerah lain pasokan BBM-nya aman terkendali. bisa diartikan bahwasannya suplai BBM di daerah lain dalam setahun terbagi dengan merata setiap bulannya.
“sekarang di Batam terjadi kelangkaan. Ada indikasi jatah bbm untuk bulan ini sudah disedot untuk bulan-bulan sebelumnya,” imbuhnya.
Edward mengatakan, Sebelumnya Pertamina tengah menjadi sorotan di masyarakat yaitu persoalan gas, lalu saat ini persoalan BBM dan mereka selalu berdalih bahwa masyarakat berbohong
“Pertamina mengatakan seolah-olah informasi dari masyarakat tidaklah betul. Faktanya masyarakat sendiri sulit mendapatkan pertalite dan premium, lalu mengkambing hitamkan para pengecer, seharusnya Disperindag dan pertamina yang bekerja mengapa minyak tersebut sampai ke pengeceer,” tuturnya.
Edward menambahkan, Batam adalah daerah strategis bagi industri, jika kariawan memghabiskan waktu untuk mengantri minyak saja, kemungkinan berefek pada investasi
“Batam ini vital karena daerah industri, BBM itu sangat dibutuhkan masyarakat, Kalau seperti ini kejadiannya akan berdampak pada investasi kota Batam, Kalau semua orang datang terlambat bekerja, pasti produksi akan terganggu. Kalau produksi terganggu menyebabkan perusahaan-perusahaan akan melockdown perusahaannya, Akhirnya hal itu akan menjadi alasan mereka untuk meninggalkan investasinya di Batam,” jelasnya.
Edward juga Mengatakan, pihaknya akan memanggil Pertamina dan Disperindag, jika mereka hanya tetap beralibi tanpa solusi lebih baik silahkan tinggalkan Kota Batam
“Dalam waktu dekat kami akan memanggil pihak Pertamina dan Disperindag, jadi kalau Kepala Pertamina Batam atau Kepri tidak sanggup untuk kerja tolong tinggalkan Batam,” Tutupnya. (Haykal)