Owntalk.co.id – Iran menyangkal Arab Saudi terkait tuduhan bahwa mereka telah melatih sel teroris. Arab Saudi mengklain bahwa pihaknya telah menangkap 10 orang awal bulan ini. Mereka juga menyita senjata serta bahan peledak dari sel teroris yang menerima pelatihan dari Pasukan Elit Iran Garda Revolusi.
Menurut juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Saeed Khatibzadeh, Selasa (28/9/2020), tuduhan berulang dan tidak berharga dari penguasa Saudi bukanlah cara bagi Riyadh untuk mencapai tujuannya. Ia merekomendasikan agar Arab Saudi memilih jalan kejujuran dan kebijaksanaan daripada skenario yang tidak berharga.
Serangkaian serangan terhadap kepentingan minyak di Teluk sejak tahun lalu di Iran, disalahkan
Amerika Serikat dan Arab Saudi. Tuduhan itu dibantah Teheran.
Diberitakan sebelumnaya, Raja Arab Saudi, Salman Abdulaziz, mengungkapkan kemarahannya kepada Iran dalam Sidang Majelis Umum PBB.
Raja Salman mengatakan Iran telah mengeksploitasi kesepakatan nuklir tahun 2015 untuk menonjolkan tindakan ekspansionis, menciptakan jaringan teroris, dan menggunakan terorisme.
Menurutnya, tindakan Iran tersebut hanyalah menghasilkan kekacauan, ekstremisme dan sektarianisme.
Menanggapi pernyataan itu, juru bicara Kemenlu Iran Saeed Khatibzadeh justru menuduh Arab Saudi memutarbalikkan fakta dan melimpahkan kesalahan atas kejahatannya sendiri.
Juru bicara misi PBB dari Iran, Alireza Miryousefi juga keberatan pernyataan Raja Salman tersebut. Katanya tuduhan dari Raja Salman itu tak berdasar.
“Pernyataan yang tidak konstruktif dan tidak beralasan oleh pemimpin Saudi semata-mata menguatkan kekuatan tertentu yang berniat menyebarkan perselisihan di antara lokasi internasional regional dengan tujuan membuat perpecahan abadi dan mempromosikan senjata ekstra mematikan ke daerah tersebut,” sebutnya.