Jakarta, owntalk.co.id – Menurut Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), sekolah bingung persiapkan kenormalan baru. Terkhusus, kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka yang sudah boleh dilaksanakan di zona kuning penyebaran Covid-19.
“Mayoritas sekolah masih bingung mempersiapkan apa saja untuk menuju kenormalan baru. Mereka butuh bimbingan dan pengawasan,” tutut Retno Listyarti selaku Komisioner KPAI, Selasa (11/8/2020). Dilansir dari CNN Indonesia.
KPAI berpendapat, infrastrukstur fisik di banyak sekolah belum siap. Standar prosedur operasional (SOP) seperti kedatangan ke sekolah, kegiatan di kelas, kepergian dari sekolah, ibadah di masjid sekolah masih belum siap diaplikasikan.
Berdasarkan data KPAI, baru 1 dari 21 sekolah yang memenuhi kesiapan infrastruktur maupun SOP. Banyak sekolah belum memiliki tim gugus tugas Covid-19 sekolah.
Retno menjelaskan persoalan operasional sekolah tidak hanya soal zona. Namun, persiapan protokol kesehatan di sekolah.
“Melindungi anak bukan dengan zona, tapi dengan persiapan pencegahan bahaya penularan yang ketat,” jelasnya.
Sebelumnya, Nadiem Makarim selaku Menteri Pendidikan dan Kebudayaan mengizinikan pembelajaran tatap muka sekolah di zona kuning. menurutnya, hal ini untuk mengurangi dampak negatif PJJ yang dilakukan saat pandemi ini.
“Kami akan merevisi untuk memperbolehkan, bukan memaksakan, pembelajaran tatap muka dengan mengikuti protokol kesehatan yang ketat,” jelas Nadiem Makarim saat konferensi pers, Jumat (7/8/2020).
“Untuk zona hijau dan kuning diperbolehkan, bukan dimandatkan, dipaksakan. Tapi tentunya dengan protokol-protokol yang ada,” tambahnya.