Jakarta, Owntalk.co.id – Pakistan Internasional Airlines jatuh dan menimpa pemukiman di Karachi. Penyebab kecelakaan pesawat Pakistan terungkap, pilot membahas pandemi virus corona sehingga tidak fokus saat melakukan pendaratan.
Pesawat itu mengalami kecelakaan hanya beberapa saat sebelum mendarat. Sebanyak 98 orang meninggal dan dua orang selamat.
Sajjad Gull, sang pilot dilaporkan sempat melakukan beberapa upaya pendaratan. Dalam percobaan kedua pesawat jatuh sebelum mencapai landasan bandara karena dua mesinnya mati.
“Pilot dan Co-pilot tidak fokus, mereka sibuk membahas virus corona dan dampaknya terhadap keluarga,” kata Menteri Penerbangan Pakistan Ghulam Sarwar Khan dalam laporan pendahuluan yang dirilis Rabu (24/06/2020)
Laporan menyebut terjadi kesalahan komunikasi antara pilot dan petugas kontrol lalu lintas udara.
Menurut Ghulam para pilot membahas Covid-19 ketika mereka mencoba mendarat, dan mematikan sistem autopilot. Sayangnya, kata dia, pilot terlalu percaya diri saat berusaha menurunkan pesawat.
Para penyelidik menemukan pesawat berada di ketinggian dua kali lipat dari yang dibutuhkan untuk mendarat. Kemudian menara kontrol menyarankan para pilot untuk berputar agar bisa turun secara bertahap.
Namun sang pilot tetap mencoba mendarat meskipun roda pendaratan belum diturunkan. Mesin rusak parah ketika pesawat berbalik untuk mencoba pendaratan kedua.
Tim investigasi kecelakaan yang terdiri dari perwakilan pemerintah Prancis dan industri penerbangan menganalisis data kokpit dan rekaman suara.
Menurut laporan itu, pesawat berada di darat selama 46 hari sebelum terbang.
Tetapi Khan memastikan Airbus A320 itu layak terbang. “Tidak ada kesalahan teknis,” kata Khan yang mengumumkan hasil temuan itu di parlemen seperti dikutip dari AFP.
Mayat para penumpang dan awak pesawat yang tewas seluruhnya telah ditemukan di lokasi kecelakaan yang tidak jauh dari Bandara Internasional Jinnah.
Laporan lengkap diperkirakan akan dirilis pada akhir tahun ini karena masih menunggu hasil analisis dari puing pesawat.(**/AyYu)