Batam, owntalk.co.id – Ratusan warga yang mendiami rumah di Seraya Atas, RW 05, Kelurahan Pelita, Kecamatan Lubuk Baja sempat adu mulut dengan pihak perusahaan. Pasalnya, pihak perusahaan berencana akan mengukur lahan diatas rumah yang mereka tempati. Selasa, (23/6/2020).
Beruntung keributan tak sempat terjadi, Pihak kepolisian Polresta Barelang dan Bhabin Kantibmas Lubuk Baja berhasil meredam amarah warga.
Mira, Seorang warga di pemukiman itu menyebutkan bahwa dirinya telah bermukim di lokasi itu sejak tahun 1998. Terlebih-lebih dia menyebutkan sudah ada warga yang bermukim dilokasi itu sejak tahun 1992.
Pengakuan Mira, pihak perusahaan sudah datang beberapa kali ke lokasi untuk mengukur. Namun, karena mendapat perlawanan, Pihak perusahaan tak pernah berhasil melakukan itu.
“ Sudah enam tahun belakangan ini pihak perusahaan mencoba-coba mengukur lahan ini,” sebut Mira
Sementara itu, Marjon Ketua RT 02 menyebutkan bahwa selama Ini perusahaan tak pernah menunjukkan legalitas yang jelas untuk mengklaim lahan seluas 10 hektar tersebut. Dirinya menyebutkan ada 500 KK lebih yang mendiami lahan itu.
Selain itu, Marjon juga menyebutkan ada tiga perusahaan yang mengklaim lahan seluas 10 Hektar itu.
“ Tiga perusahaan, PT Golden Teleshop, PT Tiga Koin Mas, dan PT Indo Mega Sentosa. Inilah nama-nama perusahaan yang mengklaim lahan ini milik mereka,” lanjut Marjon
Bersamaan dengan itu, Zakaria tokoh masyarakat setempat menyebutkan pihaknya pernah mengajukan lahan tersebut ke BP Batam. Tahun 2014 warga mengajukan namun ditolak dengan alasan lahan tersebut berada di kawasan hutan lindung.
“ Kami pernah mengajukan lahan ini ke BP Batam, peruntukkan pemukiman warga. Namun pihak BP Batam menyebutkan lahan ini berada di hutan lindung. Sehingga tak bisa di alokasikan,” sebut Zakaria. (Ack)