Batam, Owntalk.co.id – Shalat Idul Fitri hukumnya sunnah muakkadah, yakni shalat sunnah yang dianjurkan Rasulullah untuk dilaksanakan/tidak pernah ditinggalkan oleh Nabi. Disunnahkan dilaksanakan secara berjamaah di lapangan, masjid/mushalla dan tempat terbuka lainnya. Namun, dalam kondisi tertentu (darurat), boleh/lebih baik dilaksanakan di rumah baik secara berjamaah maupun sendiri (munfarid).
Dianjurkan dilaksanakan pada pagi hari, mulai sejak matahari terbit hingga masuk waktu Zuhur. Berbeda dengan shalat Idul Adha yang dianjurkan untuk disegerakan, shalat Idul Fitri dianjurkan untuk diakhirkan. Hal tersebut dilakukan guna memberikan waktu yang lebih bagi umat Islam untuk mempersiapkan dan menunaikan zakat fitrahnya. Shalat Idul Fitri dilaksanakan dua rakaat dan dilanjutkan dengan khutbah setelah shalat.
Shalat Idul Fitri dimulai dengan niat yang jika dilafalkan sebagai berikut :
a. Untuk imam
أُصَلِّ سُنَّةً لِعِيْدِ الْفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ إِمَامًاهللِ تَعَالَى
“Ushalli sunnatan li ‘idil fithri rak‘ataini imaaman lillahi ta’ala”
Artinya: Saya niat shalat sunnah idul fitri dua raka’at sebagai imam karena Allah Ta’ala.
b. untuk Makmum
أُصَلِّ سُنَّةً لِعِيْدِ الْفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ مَأمُومًاهللِ تَعَالَى
“Ushalli sunnatan li ‘idil fithri rak‘ataini makmuuman lillahi ta’ala”
Artinya: Saya niat shalat sunnah idul fitri dua raka’at sebagai ma’mum karena Allah Ta’ala.
Shalat Idul Fitri di rumah dapat dilaksanakan berjamaah atau sendiri dengan ketentuan:
- Jika dilakukan secara berjamaah, jumlah jamaah minimal 4 (empat) orang. Satu orang imam dan tiga orang makmum.
- Usai shalat Ied, khatib melaksanakan khutbah.
- Jika jumlah jamaah kurang dari 4 (empat) orang atau bila tidak ada yang berkemampuan untuk khutbah, maka shalat Idul Fitri boleh dilakukan berjamaah tanpa khutbah.
Berikut tata cara salat Idul Fitri sendiri atau
berjamaah dengan keluarga di rumah :
RAKAAT PERTAMA
▪ Diawali membaca niat shalat Idul Fitri
▪ Takbiratul ihram
▪ Membaca Doa Iftitah
▪ Takbir sebanyak 7 (tujuh) kali (diluar takbiratul ihram), dan di antara tiap takbir dianjurkan membaca :
سُبْحَانَ اهللِ وَالْحَمْدُ لِلهِ وَالَ إِلَهَ إِالََّ اهللُ وَاهللُ أَكْبَرُ
“Subhanallah wal hamdu lillah wa laa ilahaa illallah wallahu akbar”
▪ Setelah takbir yg ketujuh, membaca surah Al Fatihah.
▪ Dilanjutkan membaca surah pendek dalam Al Quran (surah apa saja boleh, namun dianjurkan membaca surah Al-Ála).
▪ Rukuk, I’tidal, sujud, duduk di antara dua sujud dan seterusnya hingga berdiri lagi seperti shalat umumnya.
RAKAAT KEDUA
▪ Bangkit dari sujud, membaca takbir sebanyak 5 (lima) kali, diantara tiap takbir dianjurkan membaca :
سُبْحَانَ اهللِ وَالْحَمْدُ لِلهِ وَالَ إِلَهَ إِالََّ اهللُ وَاهللُ أَكْبَرُ
“Subhanallah wal hamdulillah wa laa ilaha
ilallah wallah akbar”
▪ Membaca surah Al-Fatihah, dilanjutkan surah pendek dalam Al Quran (surah apa saja boleh, namun dianjurkan membaca surah Al-Ghasyiyah.
▪ Rukuk, I’tidal, sujud, duduk di antara dua sujud dan seterusnya hingga duduk tasyahud akhir.
▪ Diakhiri dengan salam.
▪ Setelah salam disunnahkan mendengarkan khutbah. Jika shalat Idul Fitri dikerjakan secara munfarid (sendiri), maka tidak perlu ada khutbah.
Pada hari Idul Fitri disunnahkan beberapa
amaliah sebagai berikut :
▪ Mandi dan memotong kuku
▪ Memakai pakaian terbaik dan wewangian
▪ Makan sebelum melaksanakan shalat Idul Fitri
▪ Mengumandangkan takbir hingga menjelang shalat.
Demikian tata cara shalat Idul Fitri di rumah, baik dilaksanakan sendiri atau berjamaah dengan keluarga inti di rumah, yang dapat dilaksanakan ketika pemerintah telah menetapkan waktu lebaran Idul Fitri 1 Syawal. (*)