Polri Apps
banner 728x90

Ditengah Covid 19, Alfatih Malik Ahmad Bayi Penderita Hidrosefalus butuh uluran Tangan Anda

berita terkini batam
(Foto: Owntalk)

“ Alfatih Malik Ahmad adalah anugerah terindah yang dikirimkan oleh Allah untuk keluarga kami,” Kata Romadhan 

Selat Panjang, Owntalk.co.id- “ Alfatih Malik Ahmad adalah anugerah terindah yang dikirimkan oleh Allah untuk keluarga kami,” Kata Romadhan 

Alfatih putera kedua dari Romadhan dan Seri Komala yg mengidap penyakit Hidrosefalus penyumbatan cairan diotak.

ada cairan berlebihan yg menutupi sebagian otaknya dan Fatih lahir hanya memiliki satu bola mata karena perkembangan matanya terhambat oleh cairan tersebut 

“awalnya saya ibunya tidak percaya dan tidak menyangka kenapa ini harus terjadi sama anak saya Al Fatih, tapi saya tau Allah menguji hambanya pada dasar kemampuannya”Seru komala ibu Alfatih

Fati yang saat ini berusia 7 Bulan, telah 21 hari sampai saat ini Fatih belum bisa melihat kedua orang tuanya. Ia masih dirawat di RS selat panjang karena sesak nafas yang dialaminya telah memasuki Hari ke 11. Sementara itu, dokter yang merawat Fati menganjurkan untuk mengikuti USG kepala.

“ disitulah ketahuan kalau dia didiagnosa Hidrosefalus,” sebut ibu Fati ke owntalk.co.id

Kemudian Fatih menjalani operasi pemasangan VP Shunt atau selang dikepala hingga perut guna membuang cairan berlebihan melalui anusnya, Fatih dioperasi saat usia 2 bulan dan dirawat selama 14 hari di RS Arifin Achmad Pekan Baru- Riau.

Fatih harus rutin menjalani kontrol lanjutan hingga saat ini, usianya sudah beranjak 8 bulan tetapi sampai sekarang kejeng kejangnya masih juga belum berkurang. sehari bisa 2 sampai 3 kali kejang kejangnya kambuh.

“berasa teriris iris hati saya melihat iya harus menahan sakit yg luarbiasa”.

Fatih harus terus rutin menjalani kontrol lanjutan dengan jarak tempuh 3 s/d 4 jam, walaupun Fatih mengunakan jamkesda tetapi Fatih dianjurkan kontrol setiap bulanya .

“kami hanya terkendala biaya perjalanan, sekali perjalanan menghabiskan biaya 800 hingga 1 juta,” Kata dia 

Sedangkan ayahnya hanyalah buruh harian biasa dan Ibu Fatih hanya ibu rumah tangga. “ seharusnya Fatih juga harus menjalani terapi lagi, tapi kami terkendala biaya,” Kata wanita yang tinggal di Jl.Pelajar Rt 02 RW 04 desa Mengkirau kec.tasik Putri puyu kab, kepulauan Meranti,Riau.

Teman teman yg baik hati mari bantu Fatih sembuh untuk dan bisa hidup seperti manusia pada umumnya.

untuk membantu Alfatih, teman-teman bisa klik di link ini DONASI ALFATIH 

(Tom)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *