Sintai, Prostitusi ‘Legal’ di Pinggiran Kota Batam (Bag 1)

berita terkini batam
(foto: owntalk)

Batam, Owntalk.co.id – Secara historis, Sintai merupakan pusat rehabilitasi non panti yang dibuat pemerintah Kota Batam untuk mengurangi lokalisasi-lokalisasi liar yang menjamur di kota yang dijuluki Kota Industri itu.

Keberadaannya dinaungi Perda Nomor 6 tahun 2002 tentang Ketertiban Sosial. Walau begitu, Sintai tak ubahnya masih berbentuk pusat hiburan mesum.
Pusat prostitusi ‘legal’di pinggiran kota Batam ini terletak di Tanjung Uncang, Batuaji. Jaraknya sekitar 30 kilometer ke arah barat daya dari pusat Kota Batam di Nagoya.

Batam, Owntalk.co.id – Secara historis, Sintai merupakan pusat rehabilitasi non panti yang dibuat pemerintah Kota Batam untuk mengurangi lokalisasi-lokalisasi liar yang menjamur di kota yang dijuluki Kota Industri itu.

Keberadaannya dinaungi Perda Nomor 6 tahun 2002 tentang Ketertiban Sosial. Walau begitu, Sintai tak ubahnya masih berbentuk pusat hiburan mesum.

Pusat prostitusi ‘legal’di pinggiran kota Batam ini terletak di Tanjung Uncang, Batuaji. Jaraknya sekitar 30 kilometer ke arah barat daya dari pusat Kota Batam di Nagoya.

Kawasan seluas kurang lebih dua hektar ini didirikan pada era Wali Kota Nyat Kadir, harapannya, WPS bisa diberi pelatihan sebelum kembali ke masyarakat. 

Belakangan, pembahasan untuk membubarkan lokalisasi prostitusi itu semakin ramai di perbincangkan. Dilingkungan DPRD, Masyarakat dan Tokoh agama sudah Mewanti-wanti Pemerintah untuk membersihkan area itu dari kegiatan mesum.

Salah satu warga masyarakat yang berdomisili di sekitaran Sintai mengatakan pada owntalk.co.id bahwa dirinya resah lokalisasi prostitusi itu bertahun-tahun tak pernah ada upaya Pemerintah untuk membubarkannya. 

“ Nyaris lima tahun menjabat Pemerintah tak pernah ada wacana untuk menggapuskan lokalisasi dari Kawasan ini,” Kata Amran warga disekitar.

Amran yang merupakan suku Melayu asal pulau sekitar itu menyampaikan kekhawatirannya pada Owntalk.co.id 

“ Bumi melayu itu identik dengan Islam, Batam sendiri memiliki misi menjadi Bandar Dunia Madani, kalau Sintai ini menjadi lokalisasi prostitusi terbesar ketiga di Asia, Lantas masih layakkah kita sebut Batam Bandar Dunia Madani,” Tegasnya.

Penelusuran owntalk.co.id dilapangan, sekitar 21 rumah Bordir beroperasi disana. Wanita-wanita Pekeja Seks Komersialnya pun beragam usia, dari 20 tahun hingga 30 tahun. 

Lokalisasi ini dulunya selalu ramai didatangi Lelaki pemburu syahwat, namun belakangan terlihat sedikit sepi paska Ekonomi Drop dan galangan Kapal banyak yang Hengkang dari Batam. (Ack)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *