Batam, owntalk.co.id – Kota Batam mendapat penghargaan Swasti Saba Padapa, Kota Sehat level pertama. Penghargaan diterima langsung oleh Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad di Jakarta, Selasa (19/11).
“Hari ini kita bersyukur karena Batam mendapat penghargaan Swasti Saba Padapa. Memang kategori kota sehat pertama. Kita harap ke depan kategorinya dapat meningkat lagi. Seiring waktu kita juga ingin kota sehat Batam semakin membaik,” tutur Amsakar.
Selain itu ia juga meminta kepada Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam agar langsung lakukan pembenahan-pembenahan saat pulang dari menerima penghargaan. Supaya pelaksanaan kota sehat ini bisa mengikutsertakan kelompok masyarakat yang lebih luas.
“Karena sejatinya penghargaan ini tidak sekadar hanya formalitas belaka, tapi memang terimplementasi di tingkat masyarakat,” ujarnya.
Pada kesempatan tersebut Amsakar juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh insan kesehatan di Batam yang sudah berinovasi. Sehingga Batam mendapat penghargaan kota sehat untuk pertama kalinya.
Mulai dari membentuk komunitas keluarga di program Kampung KB Tanjunggundap. Kemudian pemanfaatan tanaman toga yang diolah menjadi jamu kering dan minuman sehat. Selanjutnya inovasi Tu Ma Ma, satu rumah lima toga. Dan dibentuknya kampung anti narkotika.
“Lalu ada juga inovasi dari kesehatan untuk anak-anak agar tidak menggunakan bahan styrofoam, dan bawa kotak minuman ke sekolah, sehingga tidak ada lagi plastik. Ini diperkuat dengan kebijakan baru di Pemerintah Kota Batam, Pak Wali Kota yang komitmen ingin mengurangi sampah plastik. Nanti akan dibuat surat edaran,” kata dia.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam, Didi Kusmarjadi mengatakan ada tujuh tatanan yang dinilai untuk kota sehat ini. Yaitu kawasan permukiman, sarana dan prasarana umum; kawasan sarana lalu lintas tertib dan pelayanan transportasi; kawasan industri dan perkantoran sehat; kawasan pariwisata sehat; ketahanan pangan dan gizi; kehidupan masyarakat sehat yang mandiri; serta kehidupan sosial yang sehat.
“Untuk level padapa ini hanya dua tatanan. Kawasan permukiman, sarana dan prasarana umum. Dan tatanan ketujuh, kehidupan sosial yang sehat,” terangnya.
Lokasi yang dikunjungi saat penilaian ada beberapa titik. Di antaranya Kaveling Mangsang dan Puri Agung IV untuk kegiatan permukiman sehat. Kemudian SMPN 26 sebagai sekolah adiwiyata dan sekolah sehat, Puskesmas Tiban Baru untuk fasilitas pelayanan kesehatan sehat, kampung anti narkoba Kibing, kampung toga Kaveling Sambau, dan bank sampah Allium Sei Langkai. (Humas)