Curhatan Huzrin Hood atas Pengusiran dirinya dari Tribun VVIP saat pelantikkan DPRD Provinsi

berita terkini batam
(foto: owntalk)

Tanjung Pinang, owntalk.co.id – Ada sesuatu peristiwa yang terdengar tidak mengenakan saat pelantikan 45 orang Anggota DPRD Provinsi Kepri yang terjadi pada Senin, (9/9/2019). 

Diketahui, kejadian tersebut telah menyebar dikalangan awak media tentang pengusiran Huzrin Hood dari Tribun VVIP ke Tribun D. 

Menanggapi hal tersebut, Huzrin saat dikonfirmasi owntalk.co.id menjelaskan kronologis pengusirannya. Menurutnya , dirinya hadir ke pelantikan tersebut sebagai undangan atas nama Badan Pekerja Pembentukkan Provinsi Kepulauan Riau (BP3KR) yang dikenal sebagai pucuk pimpinan perjuangan pemekaran Kepri dari Riau. 

“ Selama ini saya adalah representatif para pejuang BP3KR, dan disetiap acara resmi, dipastikan saya sejajar dengan ketua LAM dan Rektor UMRAH. Namun pada saat pelantikan anggota DPRD dengan langkah pasti saya bersama rombongan plt Gubernur, Forkopinda dan Mantan Gubernur (Ismeth.red) / Mantan Wagub (Soeryo.red) menuju ke tribune vip ternyata nama BP3KR tak ada dan saya di giring beberapa protokol untuk ke tribune D.” Katanya 

Setelah terpisah dari rombongan tadi dan di giring ke tribun D, dirinya pun mengaku belum ada kursi yang telah disiapkan panitia atas nama BP3KR di situ. “ itupun di sana saya melihat mereka memasang kursi baru utk saya. Bagaimana perasaan saya ?, terhadap saya saja ketua umum BP3KR mereka perlakukan begini, apalagi masyarakat yang berjuang.” Tambahnya 

Atas kejadian tersebut, Huzrin sangat menyayangkan perlakuan panitia acara yang tak begitu menggubris perjuangan BP3KR dan dianggap tak menghormati jasa pejuang. “ Saya hanya berharap mereka menjaga marwah dan menghormati jasa para pejuang. hendaknya panitia mempersiapkan tempat yang layak bukan suka-suka di taruh seenaknya saja.”  Tutupnya 

Sementara itu, Basyaruddin Idris salah satu pendiri Generasi Muda Badan Penyelaras Pembangunan Provinsi Kepri (GM-BP3KR) mengaku marah mendengar informasi itu. Dirinya membenarkan telah mendapat kabar terkait pengusiran Huzrin. Dan mengaku marah atas perlakuan Sekwan dan Panitia tang dianggapnya menghina pejuang bedirinya provinsi Kepri. 

“ Kami ada dengar itu, dan kami sangat marah mendengar ketua umum kami diperlakukan seperti itu.” Katanya 

Basyarudin menuding ada modus politik dibalik perlakuan itu terhadap Huzrin menjelang Pilgub 2020. Dirinya yang mengaku berbeda pandangan politik dengan Huzrin pun sangat menyayangkan kejadian itu.

Sementara disisi lain, Basyarudin mengatakan kedatangan Huzrin dan dirinya kesana selain sebagai tamu undangan juga sebagai orang yang ingin mengucapkan selamat kepada 7 pejuang Kepri yang dilantik menjadi anggota DPRD Kepri. 

“ Kami juga datang kesana karena ada 7 orang pejuang yang benar-benar berjuang saat pemekaran Kepri dari Riau duduk menjadi anggota DPRD Provinsi Kepri, kami ingin mengucapkan tahniah kepada mereka, mereka benar-benar berasal dari BP3KR.” Kata Basyariddin 

Disinggung siapa 7 orag yang dimaksud, dirinya mengatakan akan memberitahukan dikemudian hari. 

“ nanti akan saya beritahu siapa ke 7 orang tersebut yang dari BP3KR.” Tutupnya. (Ack)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *