Batam – Indeks Harga Konsumen (IHK) Kota Batam pada Agustus 2019 tercatat mengalami deflasi sebesar 0,86 persen (month to month/mtm). Angka ini jauh lebih rendah dibanding kondisi bulan sebelumnya yang mengalami inflasi 0,61 persen (mtm).
Deflasi ini dipengaruhi penurunan harga dari kelompok bahan makanan dan transportasi komunikasi jasa keuangan.
“Kelompok bahan makanan turun atau mengalami deflasi sebesar 2,97 persen. Sedangkan kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan turun 2,78 persen,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Batam, Rahyudin di Batam Centre, Selasa (3/9).
Bahan pangan berupa sayur-sayuran mengalami penurunan harga sebesar 26,65 persen. Sehingga bisa menekan inflasi meski terjadi kenaikan harga bumbu-bumbuan sebesar 3,86 persen dan daging serta olahannya sebesar 1,44 persen.
Adapun inflasi tahun kalender, Januari-Agustus 2019 di Kota Batam sudah mencapai 1,53 persen (year to date/ytd). Angka ini dinilai masih cukup aman untuk memenuhi target inflasi 3,5 +/- 1 persen di akhir tahun.
Kondisi Batam ini juga menggambarkan kondisi IHK Provinsi Kepulauan Riau secara umum. Berdasarkan rilis Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kepri, pada Agustus 2019 IHK Kepri tercatat mengalami deflasi sebesar 0,80 persen (mtm). Angka ini lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang mengalami inflasi 0,60 persen (mtm). IHK Kepri ini juga lebih rendah dibandingkan IHK Nasional pada Agustus 2019 yang mengalami inflasi sebesar 0,12 persen (mtm).
Secara tahunan, inflasi Kepri pada Agustus 2019 tercatat sebesar 3,23 persen (year on year/yoy) atau lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 3,50 persen (yoy), maupun IHK Nasional pada Agustus 2019 sebesar 3,49 persen (yoy).
Dengan perkembangan tersebut, inflasi Kepri hingga Agustus 2019 tercatat sebesar 1,56 persen (ytd). Kondisi ini juga masih dalam kisaran sasaran inflasi 3,5 ± 1 persen (yoy) pada akhir tahun 2019.