JAKARTA.owntalk.co.id – Dengan inisiator Rudolfus Jack Paskalis yang membentuk Sahabat Muda Partai Golkar (SMART). Para pendukung Airlangga Hartarto berkumpul memberikan dukungan untuk menghadapi Munas Partai Golongan Karya (Golkar) pada Desember 2019 mendatang.
Deklarasi ini menghadirkan para perwakilan partai Golkar dari DPD I dan DPD II, serta 34 Provinsi Sahabat Muda Partai Golkar yang telah terbentuk.
Acara itu diadakan di Hotel Four Season, Jakarta pada 24 Agustus 2019 kemarin.
Dalam deklarasinya Smart, antara lain mendeklarasikan diri menjadi sebuah wadah bagi anak milenial dalam menambah dan meningkatkan kemampuan anak muda milenial menjadi wadah pemersatu sekaligus sebagai laboratorium dalam rangka meningkatkan kreativitas dan inovasi anak muda milenial.
Selain itu, Agenda penting Smart di bentuk adalah untuk meneruskan kepemimpina Airlangga pada periode selanjutnya.
Jack Paskalis dalam orasi politik nya mengatakan bahwa “ Kita adalah Golkar, dan Golkar adalah Airlangga Hartanto” semangat itu, kata dia akan disebarkan ke 34 Provinsi untuk mempersiapkan Airlangga dapat kembali memimpin partai berlogo beringin tersebut pada periode 2019-2024.
Sementara itu, Erwan Bachrani kordinator Smart Provinsi Kepri pun bersiap mengkonsolidasikan agenda penting Smart tersebut ke seluruh jajaran dan kader partai Golkar.
“ Semangat konsolidasi ini akan saya koordinasikan dengan Ketua DPD Golkar Kepri, dan Seluruh Ketua DPD-DPD Sekepri.” Kata dia
Airlangga VS Bamsoet, Siapa yang unggul ?
Perebutan kursi panas pemimpin Partai Golongan Karya (Golkar) antara dua calon ketua umum, yakni Airlangga Hartarto dan Bambang Soesatyo (Bamsoet) memasuki babak baru saling klaim jumlah dukungan dari akar rumput.
Bermula ketika Airlangga yang saat ini menjabat sebagai Menteri Perindustrian, mendeklarasikan diri untuk kembali maju dalam pemilihan ketua umum di Musyawarah Nasional (Munas) pada Desember 2019 mendatang, lantaran mendapat banyak dukungan dari tingkat daerah
“Insyaallah (maju kembali). Ada beberapa daerah sudah memberikan dukungan,” kata dia di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu, 19 Juni 2019.
“Sudah hampir semua DPD sudah memberikan dukungan dan sikap,” ujar dia, menambahkan.
Selain mengklaim telah mendapat dukungan dari arus bawah, Airlangga juga mempersilakan kepada siapapun kader Golkar yang ingin bersaing dengannya pada pemilihan ketua umum melalui Munas yang akan digelar.
Disisi lain, politikus senior Golkar Yorrys Raweyai justru mendesak agar Munas dipercepat dari jadwal semula. Mereka ingin helatan dilakukan sebelum anggota Dewan Perwakilan rakyat (DPR), Presiden dan Wakil Presiden terpilih, dilantik pada bulan Oktober mendatang.
Yorrys yang menyatakan dukungan terhadap pencalonan Bamsoet melawan Airlangga, bahkan mengklaim Bambang Soesatyo telah mengantongi mayoritas suara pengurus Golkar di berbagai daerah tingkat II atau kabupaten/kota.
Yorrys bahkan merinci jumlah dukungan pemilik suara di Munas dengan rincian, pengurus tingkat II sebanyak 514 suara, tingkat DPD I ada 34 suara, DPP Golkar 1 suara, Organisasi Masyarakat (ormas) pendukung ada 10 suara, serta Dewan Pembina Partai 1 suara.
“Ini jumlah suara sah di dalam Munas sesuai dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART),” kata dia.
Sementara itu, Pengamat politik Adi Prayitno mengatakan peluang politikus Partai Golkar sekaligus Ketua DPR RI Bambang Bambang Soesatyo (Bamsoet) dan petahana Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto untuk memenangkan posisi Ketua Umum Partai Golkar periode 2019-2024 sama besar.
Meski begitu, Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia ini berpendapat, Airlangga lebih diuntungkan karena posisinya sebagai Ketum menjadikannya lebih mudah meraup suara.
“Siapa yang bisa dan berhak menentukan ketua umum ya ketua DPD I dan DPD II, posisinya sebagai Ketum Golkar jauh lebih menguntungkan dibanding Bamsoet,” katanya pula seperti yang disadur dalam laman liputan6.com. (Ack)