peluang usaha Garap bisnis budidaya burung puyuh di Batam

berita terkini batam
(foto: owntalk)

BATAM.owntalk.co.id – ditengah lesunya ekonomi Batam, masyarakat diminta untuk jeli menangkap peluang usaha yang dapat menopang perekonomian lokal agar tidak runtuh. Banyak bisnis dan peluang baru yang diambil oleh sebagian orang justru lebih menjanjikan dibanding bekerja formal di industri. 

Salah satunya Bobi Candra. Paska berhenti dari perusahaan swasta lamanya, Ia mengambil dana pesangon dari perusahaan tersebut dan mengembangkan bisnis ternak puyuh.

Bobi Melangkah dari keterbatasan modal dan sumber pengetahuan ternak puyuh. Namun berkat keinginan keras dan mau belajarnya menghantarkan lelaki kelahiran Sumatera Barat itu sukses di bidang bisnis ini

Bisnis itu digelutinya sekitar tahun 2016 lalu. Alhamdullilah, berkat keuletan dan kegigihannya saat ini bisnis itu membawa berkah bagi Boby dan telah menelurkan banyak peternak-peternak baru dibawah binaan nya. 

Kisah suksesnya tidak begitu saja tercipta secara instan. Jatuh bangun dilalui Boby saat merintis usahanya itu. Namun kesungguhan dan berani berproses tidak mengkhiyanati hasil, di usia bisnis yang relatif pemula, puluhan juta kini mengalir ke kocek pribadi Bobi 

“Puyuh ini cepat berkembang biak, bayangkan aja dari telur tetas, sampe belajar betelur cukup 60 hari perputaraan produksi. Sementara untuk telur Puyuh  membutuhkan 17 hari sampai menetas,” kata Boby pada Sabtu, (3/8)

Boby mengaku diawal usahanya Ia membeli 300 telur yang kemudian telur tersebut di peruntukkan jadi bibit. Setelah besar bibit-bibit tersebut dijadikan induk dan hari ini telah berjumlah 15 ribu bibit dan mwnghasilkan sedikitnya 8000 telur perhari. “Pertama saya itu tidak beli bibit, tapi beli 300 telur yang dijadikan induk. Dari 300 bibit saat ini hampir 15 ribu bibit,” ujar Boby Candra.

Dalam menjalankan bisnisnya, Boby harus berani putar otak. Setidaknya dia harus menguasai pasar, pembibitan, pemeliharaan dan managemen yang baik sebagai modal dasar bisnis telor puyuh. Wajar, jika ketelatenan menjaga dan merawat kondisi kesehatan puyuh, mengontrol kebersihan kandang, dan vaksin puyuh menjadi tantangan tersendiri bagi Boby.

“Mulai dari budidaya dan pemasaran saya yang terjuan langsung ke tiap tiap peternak, supaya peternak yg belum paham, saya bisa berbagi ilmu dan tukar pikiran,” jelasnya

Lebih lanjut, lelaki yang sejak kecil bercita-cita menjadi Tentara itupun mengaku membangun sebuah komunitas yang bernama Komunitas Kepri Bersatu dengan tujuan menghimpun pelaku ekonomi berbasis kerakyatan dengan cara saling bergotong royong.

Komunitas tersebut kata Dia bergerak mulai dari memberikan pemahaman dan berbagi ilmu kepada masyarakat yang ingin menggeluti ternak burung puyuh. 

Tak hanya disitu, Komunitas tersebut juga memanfaatkan Telur dan daging puyuh menjadi macam-macam kuliner yang dapat dipasarkan lagi.

Sebagai informasi, puyuh yang dibesarkan Bobi merupakan puyuh yang sudah memiliki galur murni dari keturunan puyuh jenis unggulan lokal. Dikatakan Bobi, ciri puyuh yang bagus untuk dibesarkan bisa dilihat dari mata yang terlihat cerah, ukuran fisik seragam, terlihat lincah, bergerombol dan bulu tidak rontok. Sedangkan untuk indukan yang cakap ialah yang bertubuh gemuk, masa bertelurnya teratur, lincah dan memiliki nafsu makan yang tinggi.

Saat ini, lanjut Bobi pasokan Puyuh di kota Batam masih di dominasi dari luar kota. Dengan tingginya permintaan konsumen hari ini, dirinya mengaku komunitasnya masih kesulitan untuk memenuhi permintaan pasar. Hal tersebut dikatakan Bobi karena dirinya sudah memiliki langganan tetap untuk membeli telur dan daging puyuh dari komunitasnya.

“ kami sudah memiliki langganan tetap yang membeli daging dan telur puyuh kami, namun karena permintaan pasar yang sangat tinggi, kami harus berupaya menambah peternak-peternak baru.” Katanya 

 

Permintaan itu meningkat, katanya karena faktor kualitas daging dan telur yang masih segar saat sampai di pasaran. “ sebab ini produk lokal, tak perlu lagi nunggu waktu distribusi yang lama, masyarakat bisa menikmati daging dan telur puyuh yang masih segar.” Tutupnya 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *